Kamu mungkin berpikir bahwa pergi ke rumah sakit saat sakit adalah pilihan terbaik untuk kesehatanmu — dan itu benar dalam sebagian besar kasus. Biasanya, pengalaman di rumah sakit akan berjalan normal, bahkan luar biasa.
Namun, ada kemungkinan kecil di mana sesuatu bisa salah.
Setiap tahun di Amerika Serikat, sekitar 16.000 gugatan malapraktik medis diajukan — lebih dari 1.000 kasus di wilayah Chicago saja — dan sekitar 250.000 kematian berkaitan dengan malapraktik medis.
Itu berarti hampir 10% dari seluruh kematian tahunan di AS disebabkan oleh kelalaian medis.
Berikut hal penting yang perlu kamu ketahui tentang malapraktik medis dan bagaimana menemukan pengacara berpengalaman bila kamu mengalaminya.
Apa Itu Malapraktik Medis?
Malapraktik medis terjadi ketika seorang tenaga kesehatan melakukan kelalaian atau gagal memberikan standar perawatan yang seharusnya, sehingga mengakibatkan cedera, kerugian, atau bahkan kematian pada pasien. Dampaknya bisa sangat besar, dan memahami penyebabnya penting agar kamu tahu apa yang perlu diwaspadai.
Beberapa contoh kasus malapraktik medis umum antara lain:
1. Salah Diagnosis atau Terlambat Diagnosis
Ini merupakan salah satu penyebab paling sering.
Terjadi ketika dokter gagal mendiagnosis kondisi pasien dengan benar atau tepat waktu. Akibatnya, pasien bisa menerima pengobatan yang salah, yang tidak hanya gagal mengatasi masalah sebenarnya, tetapi juga bisa memperburuk kondisinya.
Dalam kasus lain, pasien tidak mendapatkan perawatan sama sekali, menyebabkan penyakitnya semakin parah hingga berpotensi fatal.
2. Kesalahan dalam Pemberian Obat
Kesalahan obat dapat terjadi dalam proses resep maupun pemberian obat.
Contohnya:
Dosis yang tidak tepat (terlalu sedikit atau terlalu banyak).
Pemberian obat yang salah sama sekali.
Cara pemberian yang tidak sesuai jadwal atau metode.
Kesalahan seperti ini bisa menyebabkan efek samping berat, interaksi obat berbahaya, bahkan overdosis.
3. Kesalahan Saat Operasi
Ini adalah jenis malapraktik yang paling menakutkan.
Beberapa contoh termasuk:
Operasi di bagian tubuh yang salah (wrong-site surgery).
Alat bedah tertinggal di dalam tubuh pasien.
Kerusakan organ sekitar selama operasi.
Kesalahan anestesi, seperti dosis terlalu banyak (bisa mematikan) atau terlalu sedikit (pasien sadar saat operasi namun tidak bisa bergerak).
Kasus seperti ini bisa menyebabkan trauma fisik dan psikologis yang mendalam bagi pasien.
4. Tidak Ada Persetujuan Tindakan (Informed Consent)
Pasien berhak mengetahui risiko, manfaat, dan alternatif dari suatu tindakan medis sebelum menyetujuinya.
Jika dokter gagal memberikan informasi ini dan pasien mengalami kerugian, maka pasien dapat mengajukan klaim malapraktik.
5. Cedera Saat Melahirkan
Tingkat kematian ibu melahirkan di Amerika Serikat termasuk yang tertinggi di negara maju.
Kelalaian selama kehamilan, proses persalinan, atau pasca melahirkan dapat menyebabkan cedera serius seperti cerebral palsy, kerusakan otak, atau cedera saraf.
Efeknya bisa berlangsung seumur hidup bagi anak dan keluarganya.
Cara Menemukan Pengacara Malapraktik Medis yang Tepat
Jika kamu menjadi korban malapraktik medis, jangan diam saja. Mengajukan gugatan hukum bukan hanya untuk mendapatkan keadilan, tapi juga mencegah dokter atau rumah sakit yang lalai agar tidak merugikan pasien lain.
Berikut tips mencari pengacara yang tepat:
Cari pengalaman. Pilih pengacara yang berpengalaman menangani kasus serupa dengan punyamu.
Pastikan bisa dipercaya. Kamu akan berbagi informasi pribadi, jadi penting merasa nyaman dan aman saat berkomunikasi.
Pilih yang komunikatif. Pengacara yang baik akan menjelaskan proses hukum dengan jelas, bukan hanya bicara teknis hukum.
Dengan dukungan pengacara yang berkompeten dan dapat dipercaya, kamu bisa menuntut keadilan dengan lebih kuat serta membantu memastikan dunia medis menjadi tempat yang lebih aman bagi semua orang.