Minggu, Oktober 19

Haruskah Saya Mengajukan Gugatan Terhadap Philips Karena Mesin CPAP Saya?

Kalau kamu mengikuti berita akhir-akhir ini, mungkin kamu sudah mendengar tentang gugatan hukum terhadap Philips, perusahaan asal Belanda yang memproduksi dan mendistribusikan berbagai mesin CPAP populer.

Gugatan yang diajukan di Pennsylvania, AS ini menuduh bahwa Philips mengetahui adanya cacat desain pada mesin CPAP mereka yang berpotensi menyebabkan kanker, gangguan hati dan ginjal, serta masalah pernapasan — namun gagal memperingatkan konsumen atau memperbaiki masalah tersebut.

Kalau kamu adalah pengguna mesin CPAP Philips, mungkin kamu bertanya-tanya: apakah saya sebaiknya ikut dalam gugatan ini?
Yuk simak penjelasan berikut agar kamu paham inti masalahnya sebelum mengambil langkah hukum.

Apakah Semua Mesin CPAP Bermasalah?

Tidak, tidak semua mesin CPAP cacat. Sebagian besar masih berfungsi dengan baik dan aman digunakan.

Namun, beberapa model buatan Philips Respironics, khususnya DreamStation dan System One, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker menurut data dari FDA (Food and Drug Administration).

Berikut adalah daftar mesin yang termasuk dalam program penarikan (recall) resmi Philips:

Continuous Ventilator (Non-Life Supporting):

  • DreamStation ASV
  • DreamStation ST, AVAPS
  • SystemOne ASV4
  • C-Series ASV
  • C-Series S/T dan AVAPS
  • OmniLab Advanced+

Noncontinuous Ventilator:

  • SystemOne (Q-Series)
  • DreamStation
  • DreamStation Go
  • Dorma 400
  • Dorma 500
  • REMstar SE Auto

Jika mesinmu termasuk di antara daftar di atas, kemungkinan besar terdampak recall dan sebaiknya segera kamu tindak lanjuti.

Apa Masalahnya Dengan Mesin CPAP Ini?

Masalah utama berasal dari busa poliuretan (polyurethane foam) yang digunakan di dalam mesin untuk peredam suara agar alat tidak bising.
Sayangnya, bahan ini diketahui dapat terurai dan mengeluarkan partikel berbahaya jika mesin terlalu panas atau dibersihkan dengan cara yang salah (seperti menggunakan ozon).

Bila busa tersebut terurai, partikelnya bisa masuk ke saluran udara mesin dan terhirup oleh pengguna.
Menurut FDA, paparan ini bisa menyebabkan berbagai gejala, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Lelah dan pusing
  • Mual dan muntah
  • Iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan kulit
  • Reaksi alergi atau hipersensitivitas
  • Gangguan pernapasan

Lebih serius lagi, poliuretan merupakan bahan yang dikategorikan sebagai probable carcinogen — artinya, berpotensi menyebabkan kanker jika terpapar dalam jangka panjang.

Mengapa Philips Tidak Memberi Peringatan Sejak Awal?

Fakta yang cukup mengejutkan:
Laporan terbaru menunjukkan bahwa Philips sudah mengetahui risiko ini sejak tahun 2015, tetapi tidak memperingatkan publik dan tetap memproduksi mesin dengan desain yang sama.

Mereka baru melakukan tindakan setelah FDA turun tangan pada tahun 2021, ketika Philips akhirnya mengumumkan “penarikan sukarela” (voluntary recall).
Namun, banyak pengguna mengeluh bahwa proses penggantian atau perbaikan mesin sangat lambat — beberapa bahkan menunggu berbulan-bulan tanpa solusi.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Kamu Memiliki Mesin CPAP Philips?

Kalau kamu menggunakan mesin CPAP Philips yang termasuk dalam daftar recall di atas, langkah pertama adalah:

  1. Hubungi pihak Philips untuk memastikan apakah unitmu termasuk yang terdampak.
    • Jika ya, Philips biasanya menawarkan opsi perbaikan atau penggantian gratis.
  2. Pertimbangkan untuk bergabung dalam gugatan class action terhadap Philips.
    • Gugatan ini ditujukan bagi pengguna yang mengalami kerugian kesehatan atau finansial akibat cacat produk tersebut.

Jika kamu memutuskan untuk ikut, pengacara akan menghubungi kamu untuk meminta data seperti:

  • Informasi kontak,
  • Riwayat medis,
  • Bukti kepemilikan atau penggunaan mesin.

Setelah meninjau kasusmu, pengacara akan menentukan apakah kamu memiliki klaim yang valid.
Jika iya, kamu mungkin berhak mendapatkan kompensasi atas cedera, biaya pengobatan, atau kerugian lainnya.

Mengapa Perlu Bantuan Pengacara?

Gugatan terhadap Philips masih berlangsung, dan belum ada keputusan akhir dari pengadilan.

Namun, bila kamu merasa mengalami efek samping atau dirugikan akibat penggunaan Philips CPAP, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan pengacara berpengalaman di bidang produk cacat (product liability).

Mereka dapat membantu kamu:

  • Memahami hak-hak hukummu sebagai konsumen,
  • Menentukan apakah kamu berhak ikut dalam gugatan,
  • Dan membantu mengurus dokumen serta bukti medis dengan benar.

Jangan menunggu sampai terlambat — semakin cepat kamu bertindak, semakin kuat posisi hukummu di pengadilan nanti.

Kesimpulan: Dapatkan Bantuan Hukum Sekarang

Masalah cacat desain pada mesin CPAP Philips telah memicu gugatan besar yang masih berjalan hingga kini.
Mesin yang semestinya membantu penderita sleep apnea justru berpotensi membahayakan kesehatan jika mengandung busa poliuretan beracun.

Kalau kamu menggunakan salah satu mesin yang termasuk daftar recall, segera:

  • Periksa status mesinmu di situs resmi Philips,
  • Konsultasikan kondisi kesehatanmu ke dokter, dan
  • Hubungi pengacara untuk mengetahui opsi hukum terbaik.

Kesehatan dan keselamatan kamu jauh lebih penting daripada menunggu hasil recall yang tidak pasti.
Ambil langkah proaktif sekarang dan dapatkan bantuan profesional yang kamu butuhkan.